Program Studi Teknik Kimia - Fakultas Teknologi Industri
Teknik Kimia merupakan program studi yang
mempelajari teknologi perancangan pabrik. Pabrik yang dirancang dapat
berupa pabrik kimia, bioproses, makanan, dan masih banyak yang lainnya.
Hampir seluruh pabrik yang ada di dunia dirancang oleh sarjana Teknik
Kimia. Perancangan pabrik yang dimaksud disini adalah merancang
proses-proses yang terjadi dalam pabrik, seperti perancangan reaksi
dalam reaktor untuk menghasilkan produk yang diharapkan, sistem
penggunaan sumber daya yang ada di pabrik, pengendalian proses, dan lain
sebagainya.
Bukan hanya perancangan pabrik, di sini teman-teman
juga akan mempelajari bagaimana membuat proses kimia atau biologis yang
terjadi baik dalam pabrik maupun luar pabrik menjadi lebih cepat dan
efisien agar sesuai dengan yang diharapkan. Contoh sederhana yang sering
ditemui dalam kehidupan kita sehari-hari adalah proses fermentasi,
seperti pembuatan yoghurt, roti, keju, kecap dan lainnya. Contoh lainnya
adalah pemurnian minyak bumi
dan gas alam, proses produksi bensin,
solar, biofuel.
Mulai tahun 2003, program studi Teknik Kimia membuka
jalur studi baru, sehingga menjadikan program studi Teknik Kimia terdiri
atas tiga jalur studi baru, yaitu TKU (Teknologi Kimia Umum), BP
(Bioproses), dan TP (Teknologi Pangan). Program studi Teknik Kimia
membutuhkan kemampuan dasar berupa pengetahuan fisika, kimia, matematika
dan biologi (khusus untuk jalur studi bioproses dan teknologi pangan).
Saat ini, kebutuhan dunia akan industri akan terus
meningkat, sehingga kemampuan seorang sarjana Teknik Kimia untuk
menangani masalah industri sangatlah luas. Adanya isu industrialisasi
yang bersih membuat tantangan baru bagi seorang sarjana Teknik Kimia,
tetapi hal itu justru makin memperluas cakupan bidang Teknik Kimia
karena pada program studi Teknik Kimia juga dipelajari materi tentang
mewujudkan pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
Seorang sarjana Teknik Kimia pada prakteknya akan
diminta untuk merancang proses pabrik yang baru ataupun memperbaiki
proses yang telah ada. Pada awalnya, sarjana Teknik Kimia memulai
pekerjaan dengan perancangan neraca massa yang terjadi dalam proses
suatu pabrik. Pada tahap ini, dapat dicari kapasitas produksi, berapa
bahan baku yang dibutuhkan, hingga akhirnya berapa jumlah produksi
barang yang dihasilkan. Dalam perancangan proses industri, sudah tentu
harus diperhatikan faktor-faktor lainnya, seperti keandalan proses
produksi, apakah terlalu mahal atau sudah cukup murah, juga faktor
keamanan pabrik, agar tidak terjadi kecelakaan dalam pabrik, seperti
ledakan dan sebagainya. Pada tahap selanjutnya, dilakukan perancangan
(bio)reaktor, perancangan sistem perpipaan, penentuan sistem penggunaan
sumber daya dan pengendalian proses. Jika proses produksi menghasilkan
limbah, seorang sarjana Teknik Kimia harus merancang sistem pengolahan
limbah agar tidak merugikan lingkungan. Selain itu, seorang sarjana
Teknik Kimia kuga dapat ditugaskan untuk melakukan peningkatan kapasitas
produksi pabrik, misalnya dari 500 ton/tahun menjadi 1000 ton/tahun.
Prospek Kerja
Seorang alumni Teknik Kimia dapat memiliki prospek kerja yang cukup luas, seperti pada industri atau bidang sebagai berikut :
- Industri Proses Kimia (misal Industri pupuk, pengolahan minyak bumi, kertas, polimer, gas, logam, makanan, obat-obatan, dll)
- Pabrik Pengelolaan Proses Kimia
- Jasa Rekayasa (Perancangan proses kimia, pengadaan peralatan pabrik, pengadaan bahan konstruksi, pembangunan pabrik kimia)
- Instansi Pemerintah
- Instansi Pendidikan
- Instansi / lembaga penelitian
- Bank
- Wirausaha
Program Studi Teknik Fisika - Fakultas Teknologi Industri
Teknik Fisika (TF) dikenal sebagai program
studi yang mempelajari banyak hal yang berkaitan dengan aspek fisika dan
teknologi. Dengan begitu, keilmuan yang diberikan di sini akan membuat
teman-teman memiliki kemampuan untuk memandang persoalan teknik dengan
pandangan yang luas dilihat dari berbagai aspek kefisikaannya. Oleh
karenanya, tidak mengherankan jika dilihat banyak pelajaran di Teknik
Fisika yang sebenarnya mirip atau sama dengan program studi lain seperti
program studi Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Kimia, dan Teknik
Material.
Dalam dunia industri seorang lulusan TF mempunyai
kemampuan menjadi ”jembatan” bidang-bidang teknik yang lain. Dasar-dasar
keilmuan TF yang lebih luas membuat teman-teman akan bisa menganalisa
masalah yang melibatkan beberapa bidang teknik. Hal inilah yang
merupakan salah satu keunggulan lulusan TF, jika nantinya teman-teman
setelah kuliah memilih untuk berkecimpung dalam bidang industri yang
kompleks.
Namun, bukan berarti seorang lulusan TF tidak
memiliki keahlian spesifik. Bila orang berbicara tentang instrumentasi
dan kontrol, maka lulusan TF lah yang pertama kali disebut. Bila orang
membahas bidang akustik maka yang akan menjadi sorotan adalah lulusan
TF. Tata cahaya atau lighting juga dikuasai oleh lulusan TF. Begitu pula
dengan teknologi pendinginan ruangan (air conditioning) lulusan TF
adalah iconnya.
Memang bidang Teknik Fisika sangat luas tetapi pada
tingkat akhir perkuliahan, teman-teman akan dapat memilih bidang yang
lebih diminati. Misalnya, apabila teman-teman menyukai musik dan
tertarik untuk membuat tempat konser musik yang mempunyai sistem akustik
yang baik (kenyamanan akustik) maka hal ini bisa dipelajari dengan
lebih mendetail pada tingkat akhir.
Selain kenyamanan akustik, apabila teman-teman
tertarik untuk mempelajari kenyamanan yang lain dari suatu bangunan maka
hal tersebut dapat dipelajari dengan memperhatikan sisi tata udara
ruangan (kenyamanan termal) serta pencahayaan atau lighting (kenyamanan visual) dari bangunan tersebut.
Apabila teman-teman tertarik untuk mempelajari
permasalahan sistem instrumentasi dan kontrol di bidang industri proses
seperti industri perminyakan dan gas serta industri pupuk, maka hal ini
dapat dipelajari dengan lebih mendetail di tingkat akhir. Dan masih
banyak bidang-bidang menarik lainnya yang bisa dipelajari di tingkat
akhir, seperti optik dan laser, material dan komputasi material,
ultrasonik, medik, pencitraan, dan teknologi sel surya.
Seorang Teknik Fisikawan memiliki ciri khas
pengetahuan matematika, ilmu sains dan dasar rekayasa yang kuat, yang
dengannya dapat melakukan analisa, perancangan dan rekayasa. Pengetahuan
matematika yang dimaksud adalah sebagai alat, yang meliputi kalkulus
dan matematika rekayasa, probabilitas dan statistik, dan metoda numerik.
Sedangkan ilmu sains adalah dasar sains yang meliputi fisika, kimia dan
‘biologi’, serta sains rekayasa yang meliputi elektromagnetik, fisika
modern dan kuantum, termodinamika, konversi energi, rangkaian elektrik
dan elektronika, fenomena gelombang, fenomena transport, dan fisika
material. Pengetahuan ilmu sains yang luas ini menjadi bekal untuk
mengenali berbagai fase gejala fisika dari berbagai sistem rekayasa.
Prospek Kerja
Prospek bidang kerja bagi para lulusan atau sarjana
Teknik Fisika antara lain sebagai insinyur profesional dalam bidang
instrumentasi, bidang tata udara, tata cahaya dan suara, bidang rekayasa
sistem dan teknologi informasi dan sebagainya di industri proses,
konsultan / kontraktor, perusahaan – perusahaan rekayasa (engineering companies),
di dalam negeri maupun di luar negeri. Selain itu juga lulusan Teknik
Fisika dapat bekerja sebagai dosen di perguruan tinggi, peneliti dan
birokrat pada lembaga-lembaga pemerintah. Dewasa ini juga banyak lulusan
Teknik Fisika yang menjadi wirausaha khususnya dalam bidang
kerekayasaan. Beberapa perusahaan yang dapat disebutkan antara lain:
- Perusahaan vendor seperti Honeywell dan Yokogawa.
- Perusahaan industri proses, seperti : MEDCO, TOTAL oil and gas, BADAK, Industri pupuk ( PT. PUSRI, PT. Pupuk Kujang, PT. Pupuk Kaltim), PT Pertamina, Indonesia Power, Krakatau Steel
- Perusahaan Kerekayasaan, seperti : PT Rekayasa Industri, Tripatra, INKA
- Perusahaan-perusahaan lainnya, seperti : Astra, Telkom, PLN.
Program Studi Teknik Industri - Fakultas Teknologi Industri
Jika teman-teman melihat sebuah jembatan atau
gedung bertingkat maka teman-teman akan membayangkan Teknik Sipil. Lalu,
jika teman-teman melihat pesawat terbang maka teman-teman akan
mengaitkannya dengan Teknik Penerbangan atau Teknik Mesin. Kemudian,
jika teman-teman melihat pembangkit listrik, mungkin dengan sendirinya
akan dikaitkan dengan Teknik Elektro. Kalau begitu produk atau obyek apa
yang dikaitkan dengan Teknik Industri ? Tampaknya sulit ya ? Oleh sebab
itu di ITB, Teknik Industri sering disebut program studi yang tidak
jelas, kenapa? Pertama, karena apa yang dihasilkan tidak dengan mudah
dapat dibayangkan oleh orang. Kedua, karena semuanya dipelajari. Di TI
teman-teman akan belajar membubut dan mengelas bersama teman-teman dari
Teknik Mesin, belajar membuat rangkaian elektronik yang merupakan
bidangnya Teknik Elektro, bahkan membuat program dan basis data yang
merupakan bidang kajian Teknik Informatika. Wah banyak sekali bukan?
Namun bukan berarti ilmu Teknik Industri tidak jelas, karena dalam
teknik industri yang dipelajari adalah pengetahuan, pendekatan, pola
pikir, prinsip-prinsip dan ketrampilan yang tetap berakar pada keilmuan
teknik yaitu proses perancangan (design). Namun obyek yang
dirancang bukan sesuatu yang konkret seperti jembatan, gedung, pesawat
terbang, atau yang lain, melainkan apa yang disebut sebagai sistem
terintegrasi yang terdiri dari manusia, mesin, material, energi dan
informasi.
Hal yang menjadi perhatian dalam merancang sistem
integral ini adalah bagaimana kita mampu mengoptimalkan kinerja, dengan
jargon yang sangat terkenal yaitu EFEKTIVITAS, EFISIENSI, dan
PRODUKTIVITAS. Kita analogikan, sebuah pabrik yang beroperasi dan
ternyata masih banyak sumber daya (orang, mesin, bahan baku) yang
mengangggur, dengan ilmu-ilmu yang didapatkan di TI, maka seorang
sarjana TI akan mampu merumuskan solusi agar kapasitas produksi tersebut
bisa ditambah, bagaimana pekerjanya dapat bekerja dengan lebih nyaman
dan baik, bagaimana produktivitas dapat ditingkatkan, dsb.
amun yang disebut sebagai sistem integral bukan hanya
pabrik. Bank, rumah sakit, dsb juga merupakan sistem integral. Banyak ya
? Jadi yang dimaksud dengan industri dalam TI bukan hanya pabrik. Tapi
bisa dilihat kan, semua sistem tersebut memiliki kesamaan. Dalam
beroperasi semuanya selalu mengedepankan penghematan biaya, memuaskan
pelanggan, dll yang pada dasarnya adalah berbicara mengenai efektivitas,
efisiensi dan produktivitas. Oleh sebab itu TI juga belajar ilmu-ilmu
manajemen dan ilmu sosial, seperti manajemen keuangan, manajemen
pemasaran, manajemen SDM, ekonomi, akuntansi biaya, dan psikologi
industri. Ilmu-ilmu ini diperlukan dalam rangka melakukan perancangan
sistem integral. Mengapa ? Jangan lupa, salah satu elemen dalam sistem
integral bahkan menjadi elemen utama adalah MANUSIA. Membuat pabrik,
bank, rumah sakit, dsb. Menjadi lebih efisien dan produktif adalah
persoalan bagaimana mengelola manusia ini. Pengetahuan yang penting bagi
TI ini bahkan menjadi nilai tambah tersendiri bagi sarjana TI. Karena
keilmuan TI mampu menjembatani antara aspek teknis dengan aspek manusia,
keuangan, organisasi, dsb. Hal ini didukung dengan cara pengajaran yang
mengajak teman-teman untuk berpikir kritis dengan contoh-contoh konkret
yang up to date serta proyek-proyek perancangan yang
dikerjakan berkelompok.Contohnya bagaimana merancang tata letak pabrik;
bagaimana mengembangkan aplikasi sistem informasi untuk perusahaan;
bagaimana membuat proposal bisnis; bagaimana mengelola organisasi dengan
berbagai permasalahannya, dsb.
Prospek Kerja
Seorang alumni Teknik Industri memiliki prospek kerja yang sangat luas, beberapa diantaranya adalah:
- Bidang produksi/ operasi dan penjaminan mutu
- Lulusan TI sangat dibutuhkan khususnya untuk menangani perencanaan dan pengendalian produksi, pengendalian kualitas, pengembangan sistem manajemen kualitas. Hampir semua perusahaan membutuhkan ini, khususnya perusahaan manufaktur seperti Toyota Astra Motor, PT Rekayasa Industri, PT Krakatau Steel, dll.
- Bidang sistem informasi
- Posisi yang biasanya diduduki lulusan TI misalnya staf IT, staf dalam pemasangan sistem informasi, bahkan banyak alumni yang membuka usaha di bidang software house. Perusahaan yang membutuhkan lulusan TI misalnya: SAP Indonesia, Oracle Telekomsel, Pertamina, P&G, dll.
- Bidang pemasaran
- Beberapa posisi yang biasanya ditempati oleh lulusan TI misalnya market research, technical sales, dll. Misalnya di perusahaan P&G, Unilever, Nestle, Astra, dll.
- Bidang logistik
- Perencanaan dan pengelolaan sistem distribusi merupakan bidang yang mulai banyak dimasuki oleh lulusan TI seperti di P&G, PT Semen Gresik, dll.
- Bidang manajemen sumber daya manusia
- Pengelolaan sumber daya manusia mulai dari masalah rekruitmen, pengembangan sistem penggajian dan manajemen personalia termasuk pengembangan SDM dalam pelatihan. Alumni TI yang bekerja di bidang ini misalnya di PT Semen Padang, P&G, dll.
- Bidang keuangan (bank dan asuransi)
- Misalnya BNI, Bank Mandiri, Bank Niaga, dsb.
- Bidang konsultasi manajemen
- Misalnya Boston Consulting Group, Accenture, Nielsen Company, dsb.
Program Manajemen Rekayasa Industri - Fakultas Teknologi Industri
Manajemen Rekayasa Industri (MRI) adalah sub-keilmuan
yang mengkombinasikan ilmu rekayasa (engineering) dengan keahlian
manajemen untuk memimpin suatu tim yang berisi para ekspert dalam
mengerjakan persoalan-persoalan pembaharuan sistem-sistem dalam suatu
ssstem dan organisasi.
Seorang engineer kini tidak lagi menjalankan perannya
sebagai seorang traditional engineer yang hanya berkutat dibidang
teknis namun juga merangkap sebagai project managers, technical
salespeople & lead system engineers yang melibatkan proses
pendefinisian, perancangan, perintegrasian, pemasaran, dan pengujian
kompleks sistem informasi teknologi-sentris.
Dibutuhkan sebuah keahlian khusus agar penemuan
(Invention) tersebut sesuai kebutuhan, dapat diserap pasar dan
dikomersialisasikan (Innovation). Hal tersebut tidaklah mudah.
Dibutuhkan kecakapan ilmu multidimensi di bidang engineering, finance,
public policy research, management, dll. yang mumpuni dan terintegrasi.
<jurusan yang masih muda nih>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar