Program Studi Biologi - Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (Program Sains)
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang
mahluk hidup, yaitu hewan, tumbuhan, dan mikroba. Beberapa aspek yang
akan dipelajari misalnya adalah genetika, struktur organisme,
perkembangan organisme, fisiologi, ekologi dan penerapan ilmu biologi.
Banyak sekali hal-hal menarik yang akan teman-teman
temui di alam semesta ini saat teman-teman mempelajari Biologi. Lalu apa
kelebihannya ilmu-ilmu Biologi yang dipelajari di ITB dengan yang sudah
didapatkan di SMA? Sebagai sebuah institut yang berbasiskan teknologi,
tentu saja kajian-kajian terhadap ilmu Biologi di ITB lebih mendalam dan
disesuaikan dengan perkembangan teknologi, apalagi mengingat bahwa saat
ini dan masa depan disebut sebagai Era Bioteknologi. Pada program studi
Biologi ITB, teman-teman akan mengenal rekayasa gen, kultur jaringan,
pengendalian hama, konservasi hutan, stem cell (kultur sel
hewan), dll. Pengetahuan yang dipelajari tersebut dapat diterapkan pada
berbagai bidang, misalnya
bidang kedokteran, pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, lingkungan, dan teknologi yang biasa disebut bioteknologi.
bidang kedokteran, pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, lingkungan, dan teknologi yang biasa disebut bioteknologi.
Hal lain yang menarik dari Biologi ITB adalah
jangkauan penelitiannya yang luas, sehingga mahasiswa dapat
mengembangkan kreativitas dan keingintahuannya. Misalnya saja, mahasiswa
yang tertarik untuk meneliti tentang kanker dapat melakukannya disini.
Mahasiswa yang tertarik untuk menjadi pengusaha pun dapat mengembangkan
minatnya tersebut, dengan memilih berkonsentrasi pada kajian ilmu
tertentu misalnya pengembangan pakan ikan berkualitas yang murah,
pembuatan makanan ringan dengan bantuan bakteri dan jamur (mis. yogurt
dan keju), pengelolaan tanaman hias, dll.
Proses belajarnya pun tak kalah menarik, karena pada
program studi Biologi teman-teman akan merasakan apa yang dinamakan
kuliah lapangan, yaitu kegiatan belajar yang dilakukan di alam bebas.
Taman Nasional Ujung Kulon dan Taman Nasional Bali Barat merupakan
contoh tempat yang pernah dijadikan tujuan kuliah lapangan. Disana
teman-teman akan mengamati perilaku hewan, mengamati fenomena alam, dan
juga mengaplikasikan teori yang telah dipelajari di kelas.
lmu apapun tidak dapat berdiri sendiri, begitu pula
dengan ilmu Biologi. Beberapa ilmu yang terkait dengan Biologi adalah
Matematika, Fisika, dan Kimia. Ketiga ilmu tersebut menjadi alat bantu
dalam memahami proses Biologi yang ada. Matematika menjadi penting bagi
mahasiswa Biologi karena banyak proses di alam yang perlu dibuat
pemodelannya, hingga bentuknya menjadi lebih sederhana. Bagaimana
serangga bisa berjalan di atas permukaan air, merupakan salah satu
fenomena yang dapat dijelaskan dengan konsep Fisika. Reaksi-reaksi yang
terjadi dalam tubuh mahluk hidup seperti proses fotosintesis,
pencernaan makanan, pencarian pasangan pada serangga,
mekanisme pembentukan dan kerja hormon, merupakan bagian yang tidak
lepas dari ilmu Kimia.
Prospek Kerja
- Instansi Pemerintah: seperti Departemen Pertanian, Departemen Kehutanan, Departemen Kesehatan, Departemen Kelautan & Perikanan, atau Kementerian Lingkungan Hidup di tingkat pusat maupun daerah.
- Industri yang berkaitan dengan bahan makanan, obat-obatan, pertambangan dan lain-lain (mis. Kimia Farma, ARCO, PT Freeport, Caltex, KPC, Nestle, Indofood, Unilever, Indofood, Ultrajaya, Garuda Food).
- Lembaga Penelitian yang berkaitan dengan pertanian, kesehatan, kehutanan, teknik rekayasa dan lain-lain (mis. LIPI, BPPT, Eijkman Institute, Biofarma, RSHS, US Namru, CIFOR).
- Lembaga Pendidikan sebagai dosen atau guru (mis. PTN, PTS, berbagai tingkatan sekolah)
- Wiraswasta, misalnya sebagai pengusaha jamur, pengusaha pakan ternak, pengusaha bahan olahan mikroorganisme (yogurt, keju), pembenihan tanaman, konsultan lingkungan, dll..
- Organisasi Non-Pemerintah atau Lembaga Swadaya Masyarakat dalam berbagai bidang kegiatan (mis. WWF, Flora Fauna International, Walhi, YPBB, Indecon).
- Lain-lain (mis. perbukuan, media massa/ pengenalan biologi melalui media radio dan televisi)
Program Studi Mikrobiologi - Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (Program Sains)
Mikrobiologi merupakan ilmu terapan yang memanfaatkan
mikroorganisme (mikroba) sebagai alat untuk peningkatan kualitas hidup
manusia. Pada awalnya pemanfaatan mikroba hanya berkisar pada industri
makanan saja. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, mikroba pun
banyak digunakan untuk kegiatan manusia yang lainnya seperti
pengelolaan limbah, pengembangan ilmu pengetahuan di bidang rekayasa
genetika dan lain sebagainya.
Sesuai dengan namanya, pada program studi Mikrobiologi
teman-teman akan mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan
mikroba. Hal ini tentu akan berbeda dengan program studi Biologi yang
cakupan ilmunya lebih luas. Di prodi Mikrobiologi teman-teman tentu
tidak banyak berhubungan langsung dengan tumbuhan dan hewan, walaupun
tetap ada interaksi antara mikroba dengan tumbuhan dan hewan, misalnya
untuk masalah yang berkaitan dengan penyakit tanaman, penyakit infeksi,
dsbnya. Di prodi Mikrobiologi teman-teman akan belajar teknik rekayasa
genetika, kultur sel, teknologi fermentasi, pembuatan makanan yang
prosesnya melibatkan mikroba, dll.
Teknik rekayasa gen dan kultur sel tentunya akan
banyak berhubungan dengan ilmu mikrobiologi karena mikroba (terutama
plasmid) merupakan alat yang digunakan untuk menyisipkan gen ke dalam
organisme lain. Misalnya, ketika kita ingin memasukkan gen anti hama
pada tumbuhan tertentu maka kita akan mengambil plasmid dari suatu
bakteri kemudian kita sisipkan gen anti hama. Setelah proses tersebut
selesai, bakteri akan dimasukkan ke tanaman.
Dengan kuliah di mikrobiologi, teman-teman pun dapat
memanfaatkan berbagai pengetahuan yang ada untuk membuat berbagai jenis
makanan sehat yang prosesnya menggunakan mikroba atau langsung
memanfaatkan mikroba yang ada. Misalnya, yogurt dan keju. Dua jenis
makanan ini merupakan makanan yang proses pembuatannya dibantu oleh
mikroba. Takaran dan jenis mikroba yang digunakan akan mempengaruhi rasa
yogurt dan keju yang dihasilkan dari proses fermentasi.
Selain itu, kini mikroba mulai digunakan untuk
mengatasi masalah limbah. Misalnya, pada saat pengangkutan minyak bumi
dari pengeboran lepas pantai atau distribusi minyak bumi dari satu
tempat ke tempat yang lain. Jika terjadi kebocoran di laut sehingga
mengakibatkan tumpahan minyak bumi (yang tentunya mencemari laut),
mikroba tepatnya bakteri tertentu memiliki kemampuan untuk membantu
proses pembersihan laut. Caranya ? Bakteri tersebut akan “memakan”
minyak yang ada.
roses belajar pun akan ditunjang dengan berbagai macam
kegiatan yang menarik seperti praktikum, kuliah lapangan, kunjungan ke
lembaga dan instansi terkait, dll. Praktikum merupakan bagian dari mata
kuliah, menjadi salah satu tempat bagi teman-teman untuk membuktikan
atau melihat langsung fenomena alam yang dipelajari. Kuliah lapangan
akan membantu teman-teman untuk melihat langsung fenomena tersebut di
alam. Wacana dan pengetahuan teman-teman pun akan bertambah ketika
melakukan kunjungan ke lembaga atau instansi yang menggunakan mikroba
dalam proses kerjanya. Proses belajar tidak akan membosankan dan
tentunya meningkatkan pengetahuan teman-teman tentang mikroba dan
pemanfaatannya.
Prospek Kerja
- Instansi Pemerintah
- Lulusan Mikrobiologi dapat bekerja di berbagai Departemen seperti Departemen Pertanian, Departemen Pertambangan dan Perminyakan, Departemen Kesehatan, dll. Selain itu, PTN/S, BATAN, Biofarma, dan Balitsa merupakan tempat yang tepat bagi lulusan Mikrobiologi yang ingin mengambangkan pengatahuannya sebagai pengajar atau peneliti
- Industri
- Lulusan Mikrobiologi banyak dibutuhkan di industri makanan, seperti Indofood, Garuda Food, Walls, Ultrajaya, dll. Biasanya lulusan Mikrobiologi akan bekerja sebagai staff “Quality Control”, “Quality Assurance”, ataupun di bagian “Research and Development”
- Wiraswasta
- Lulusan Mikrobiologi pun dapat mengambangkan beberapa produk makanan yang ada seperti tahu, tempe, keju, yogurt, dll sebagai usaha kecil dan menengah. Selain itu, menjadi pengusaha jamur pun dapat dijadikan sebagai pilihan usaha.
- Konsultan Lingkungan
- Lulusan memiliki pengetahuan tentang pengelolaan limbah dengan bantuan mikroba. Oleh karena itu, lulusan Mikrobiologi mampu bekerja sebagai konsultan yang berbasis lingkungan.
Program Studi Rekayasa Hayati - Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (Program Rekayasa)
Rekayasa Hayati (Bio-engineering) merupakan
interdisiplin llmu Kehayatan (Bio-sciences) dan Teknik (Engineering)
yang diaplikasikan dalam perekayasaan berbasis biosistem untuk
meningkatkan efisiensi fungsi dan manfaat biosistem untuk bioindustri.
Perekayasaan disini mencakup pengertian, seperti perekayasaan proses
biologis, pengoperasian agen hayati terekayasa, pembuatan peralatan baru
berbasis biosistem atau teknologi untuk pengembangan biomaterial.
Bio-ensineering dapat diaplikasikan dalam perekayasaan sistem produksi
untuk pengembangan industri bio-produk.
Sebagai upaya revitalisasi industri Indonesia saat ini
giat dikembangkan industri berbasis SDH. Salah satu industri bioproduk
penting di Indonesia adalah produksi Bahan Bakar Nabati (BBN) sebagai
upaya pemanfaatan energi alternatif. Dalam pengembangan bioindustri
produk nabati, baik BBN atau bioproduk lainnya, akan dibutuhkan Sarjana
Rekayasa Hayati (Bio-engineers) yang memiliki latar belakang bidang llmu
Kehayatan dan Teknik serta mampu mengoptimalkan efisiensi produksi
melalui perekayasaan berbasis biosistem. Bio-engineers yang dibutuhkan
harus memahami bahwa agen tumbuhan merupakan "mesin produksi" dan bagian
yang tidak terpisahkan dari sistem produksi.
Program Studi (Prodi) Sarjana Rekayasa Hayati ITB
tidak saja dapat menjembatani bidang ilmu Teknik dan Kehayatan, tapi
juga dapat menjawab kebutuhan masyarakat akan Sarjana Rekayasa Hayati
(Bio-engineers) yang mampu mengaplikasikan dasar-dasar llmu Teknik dalam
pengembangan industri bioproduk dengan penekanan pada produk nabati.
Perkuliahan Program Studi Rekayasa Hayati akan
dilaksanakan di dua kampus ITB, yaitu di kampus Ganesa (jl. Ganesa no.
10 Bandung) dan kampus Jatinangor (jl. Winaya Mukti no. 1 Jatinangor).
Prospek Kerja
Perkembangan llmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
yang pesat selama beberapa dekade terakhir ini, dalam bidang pertanian,
kesehatan, industri obat-obatan, makanan - pakan, menuntut pengembangan
tahap hilir untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas agen hayati
dalam skala industri. Untuk mendukung hal tersebut dibutuhkan penguasaan
ilmu teknik yang terkait terutama dalam perancangan sistem produksi
massal, perhitungan struktur, mekanisasi, labor/SDM dan teknologi proses
hilir. Karena itu, diperlukan Sarjana Rekayasa Hayati (Bio-engineers)
dengan kompetensi khusus dalam perekayasaan berbasis sistem hayati.
Bio-engineers sangat dibutuhkan dalam perancangan sistem dan produksi
massal dari biomaterial dan bioproduk, seperti misalnya enzim,
therapeutic proteins, senyawa bioaktif, bioenergi, biomembran atau
biodegradable plastics.
Program Studi Rekayasa Pertanian - Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (Program Rekayasa)
Sebagai negara tropis, Indonesia dikaruniai
keanekaragaman hayati yang tinggi serta energi matahari dan curah hujan
yang berlimpah sepanjang tahun. Kondisi alam tropis tersebut
memungkinkan pertanian di Indonesia untuk berproduksi sepanjang tahun
dengan komoditas yang beragam serta menggunakan masukan energi yang
lebih rendah (less energy input) dibandingkan dengan pertanian negara
temperata. Tantangan bangsa Indonesia saat ini adalah mengembangkan
sebuah sistem pertanian yang bertumpu pada kekuatan alam tropis untuk
untuk menghasilkan produk pertanian yang beragam dengan efisiensi
energi, materi dan ekonomi yang tinggi tanpa mencemari lingkungan serta
mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat secara umum.
Untuk menjawab tantangan tersebut, ITB melalui
Program Studi Sarjana Rekayasa Pertanian pada Sekolah llmu dan Teknologi
Hayati (SITH) berkomitmen untuk menghasilkan sumber daya manusia yang
tangguh serta memiliki kompetensi teknis unggul untuk mengembangkan
sistem pertanian berkelanjutan (dengan Jawa Barat sebagai model) dalam
rangka mencapai swasembada kebutuhan pokok dan meningkatkan kualitas
hidup masyarakat (Jawa Barat dan Indonesia umumnya).
Sektor pertanian di Indonesia membutuhkan sumber daya
manusia yang tangguh serta memiliki kompetensi teknis yang unggul untuk
berkontribusi pada pembangunan pertanian Indonesia. Sumber daya manusia
yang di bentuk akan mampu men|awab isu isu nasional yang terkait dengan
teknik produksi biomasa pertanian yaitu peningkatan produktivitas,
pencapaian kualitas, keandalan praktis, dan keberlanjutan.
Rekayasa Pertanian ITB merupakan program studi yang
dibangun dengan landasan sains hayati yang kuat dan mengkombinasikan
ilmu-ilmu pertanan konvensional dengan; prinsip-prinsip rekayasa
biosistem. Prinsip-prinsip rekayasa biosistem diaplikasikan untuk
membangun dan mengelola sistem pertanian untuk mencapai efisiensi
energi, materi dan ekonomi yang optimal.
Perkuliahan Program Studi Rekayasa Pertanian akan
dilaksanakan di dua kampus ITB, yaitu di kampus Ganesa (jl. Ganesa no.
10 Bandung) dan kampus Jatinangor (jl. Winaya Mukti no. 1 Jatinangor).
Prospek Kerja
Kebutuhan tenaga kerja bidang pertanian didasarkan
pada identifikasi bidang bidang yang memerlukan sumber daya manusia
(SDM) bidang pertanian diantaranya (1) Wiraswasta (petani profesional);
(2) Tenaga ahli pertanian pada lembaga pemerintah; (3) Tenaga ahli
pertanian pada industri pertanian dan perkebunan; (4) Lembaga swadaya
masyarakat (LSM) dan lain lain.
Program Studi Rekayasa Kehutanan - Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (Program Rekayasa)
Hutan merupakan sumber daya hayati penting bagi
Indonesia mengingat perannya dalam menyediakan berbagai produk hutan,
baik kayu maupun non-kayu, serta jasa lingkungan. Kawasan hutan
membentuk lebih dari 70% luas daratan Indonesia dan mencapai lebih dari
130 juta hektar. Kelestarian hutan Indonesia saat ini terancam oleh
tingginya laju deforestasi dan degradasi lahan. Pembangunan kehutanan
Jawa Barat, merupakan bagian dari pembangunan nasional. Luas hutan di
Jawa Barat hanya tertinggal 19% dari 21,3%. Diharapkan pada masa yang
akan datang, luasan hutan di Jawa Barat dapat ditingkatkan melalui
program-program rehabilitasi yang telah dan akan direncanakan oleh
Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Untuk mendukung program-program tersebut
diperlukan sumber daya manusia, terutama yang berasal dari daerah Jawa
Barat salah satunya melalui pendidikan di Program Studi Rekayasa
Biosistem Kehutanan
Rekayasa Kehutanan (Forestry Engineering) merupakan
interdisiplin ilmu kehutanan (Forestry Science) dan Teknik (Engineering)
yang diaplikasikan dalam perekayasaan berbasis bioproses serta
biosistem untuk menjaga kelestarian hutan,memanipulasi hutan agar
pemanfaatannya berkelanjutan, dan membangun/ mengkonstruksi hutan-hutan
baru. Pendidikan dalam rekayasa kehutanan mengutamakan cara pandang
holistik yang menempatkan hutan sebagai ekosistem yang harus dipelajari
dalam konteks keterkaitannyadengan berbagai aspek lingkungan, ekonomi
dan sosial-masyarakat.
Kompetensi teknis utama rekayasa kehutanan diarahkan
untukmenjaga, memanipulasi dan membangun hutan menggunakan
prisip-prinsip rekayasa untuk mencapai efisiensi energi dan materi yang
optimal serta mengaplikasikan berbagai teknologi yang tersedia untuk
membangun dan mengelola hutan.
Perkuliahan Program Studi Rekayasa Kehutanan akan
dilaksanakan di dua kampus ITB, yaitu di kampus Ganesa (jl. Ganesa no.
10 Bandung) dan kampus Jatinangor (jl. Winaya Mukti no. 1 Jatinangor).
Prospek Kerja
Kebutuhan tenaga kerja bidang kehutanan didasarkan
pada identifikasi bidang-bidang yang membutuhkan sumber daya manusia
(SDM) bidang kehutanan diantaranya (1) Industri kehutanan; (2)
Pengelolaan hutan pada instansi pemerintah dan swasta; (3) Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) dan Organisasi Non-Pemerintah (Non-Government
Organization/NGO); (4) Wiraswasta kehutanan dan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar